Nedera
Judul Buku: Nedera - Negeri Kegelapan
Pengarang: Alexia Chen
Penyunting: Salahuddien Gz
Penyelaras Bahasa: Endah Sulwesi
Pengawas Hikayat: Melody Violine, Fachrul R.U.N
Pencipta Hikayat: Ami Raditya
Tebal: 410 halaman
Cetakan: 1, 2013
Penerbit: Dolphin
Sesungguhnya, Vanadis, entitas tertinggi yang bikin penghuni Vandaria -manusia dan frameless, sudah mengurung deimos di alam simpulan hidup berjulukan Reigner. Tapi sebuah ketika, penghuni kegelapan yang bersifat menghancur dan memusnahkan ini berbondong-bondong meninggalkan Reigner dan menebarkan tulah di Tanah Utama Vandaria. Salah satu desa yang diluluhlantakkan oleh deimos merupakan Nedera yang terletak di utara Tanah Utama Vandaria. Bukan cuma menghancurkan, deimos pun merasuki badan warga Nedera. Setelah senja, Nedera akan diliputi aura pekat deimos yang bikin kedamaian semu yang menaungi desa itu pada siang hari berakhir. Sepasang kakak-beradik, Skys dan Faye Rothis, sudah berusaha menangani invasi deimos, namun mereka gagal. Bahkan, Faye terluka kemudian dirasuki deimos wanita berjulukan Leraie. Skys pun meninggalkan Nedera untuk mencari tunjangan setelah memasang kubah pelindung di seantero Nedera menggunakan pentagram. Dengan kubah pelindung itu. deimos terkurung sehingga tidak dapat kabur, dan Faye akan tetap berada di Nedera.
Skys pergi ke desa Hoven untuk menemui kakak-beradik Tordynn, Leofric dan Lyse. Mereka merupakan separuh frameless, ibu frameless dan ayah manusia. Setahun yang lalu, orangtua mereka meninggalkan Hoven dan tidak pernah kembali. Sejak sewaktu itu, Leofric berubah, menjadi cowok yang dingin, ketus, keras, dan sulit tersenyum. Sementara Lyse, tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.
Berbeda dengan Leofric yang jengkel atas kedatangan Skys, Lyse justru menyambutnya dengan tangan terbuka. Bukan cuma sebab Skys seorang cowok ganteng dengan badan berotot yang mencuri hatinya, namun juga sebab Skys bisa menunjukan eksistensi deimos yang selama ini hanyalah mitos dan kisah dalam pikiran Lyse. Skys bahkan menolongnya sewaktu secara tiba-tiba diserang penghuni Reigner itu. Mau tidak mau, Leofric mendukung Skys sebab Hoven pun memang tidak akan steril dari serangan deimos. Deimos bahkan dengan berani timbul di rumah keluarga Tordynn. Tidak ada jalan lain kecuali menghadapi para makhluk kegelapan itu. Bertiga, mereka mesti menyelamatkan Hoven dan para warga yang masih hidup, kemudian menyelundup ke dalam Nedera sewaktu larut malam. Tidak terelakkan lagi, pertandingan yang seru pun berkobar, saling memeragakan kesanggupan dengan nyawa selaku taruhan yang tersisa.
Apakah Skys, Leofric, dan Lyse yang disokong oleh Rococo, serigala putih-oranye bermata ungu milik keluarga Tordynn, akan bisa menyelamatkan Nedera dan membebaskan Faye?
Nedera (Negeri Kegelapan) merupakan novel kesepuluh dari serial Vandaria Saga dan novel pertama yang digarap oleh pengarang perempuan. Dengan cerpen bertajuk Bisikan Sang Angin, Alexia Chen (sebelumnya Alexia DeeChen) tercatat selaku salah satu pemenang lomba cerpen Vandaria Saga yang digabung dalam kumpulan cerpen Kristalisasi (GPU, 2012). Perempuan berjulukan orisinil Dian Mayasari ini juga tergolong salah satu pemenang Sayembara Fantasticfiction 2012 dengan cerpen berjudul Gelang Lelyard yang bisa didapatkan dalam kumcer fantasi berjudul Arassi (Ufuk Publishing House, 2013).
Sebenarnya, lomba cerpen Vandaria Saga tidak cuma menjajal mendapatkan satu pengarang wanita saja. Tapi sampai sewaktu ini, Nedera merupakan satu-satunya karya pengarang wanita yang sudah diterbitkan (dan bukan oleh Gramedia Pustaka Utama yang mempublikasikan buku-buku serial Vandaria Saga sebelumnya). Setelah Nedera, kita berharap pengarang wanita lain yang dijaring dalam lomba cerpen Vandaria Saga, Melody Violine, akan secepatnya meluncurkan novel untuk proyek Kristal Merah Vandaria-nya, Putri Teranala. Sepertinya, Nedera mulanya berjudul Selepas Senja yang disebut dalam Kristalisasi selaku novel bergenre semi-horor yang tengah dijalankan oleh Alexia untuk proyek Kristal Merah Vandaria. Entah kenapa, Nedera yang berseting periode yang serupa dengan Hailstorm karya Fachrul R.U.N., dalam buku ini tidak disebut selaku penggalan dari proyek Kristal Merah Vandaria.
Mungkin sebab pengarangnya wanita dan kisah dalam novel ini mengalir dari perspektif abjad wanita (meskipun dituturkan menggunakan orang ketiga), Nedera tampil lebih lebih emosionil dibandingkan dengan novel-novel Vandaria Saga sebelumnya. Perasaan para abjad digali dengan lebih gamblang sehingga kita menjadi tidak berjarak dengan mereka, bahkan untuk Leofric yang bertemperamen dingin. Keberanian ditunjukkan Alexia dengan menyertakan bagian romantisme ke dalam hiruk-pikuk pertandingan yang menegangkan. Romantisme bikin kisah yang ada menjadi sedikit elastis namun tetap tidak melantur.
Pertarungan yang mendebarkan dan bumbu romantisme yang legit belum terlalu bikin daya tenung. Kisah berseting masa Kerajaan Blackmoon yang membawahi tiga belas provinsi di Vandaria ini menjadi semakin menarik sebab bertaburan banyak kejutan. Kejutannya tidak diberondong sekaligus di penggalan pamungkas, namun disingkap satu demi satu, sehingga plot yang diwarnai sejumlah kilas balik tetap tersadar dan pada gilirannya kokoh pada ritme pembacaan. Kejutan menyerupai apa yang dihidangkan Alexia cuma akan didapatkan dengan membaca sendiri novel ini. Yang jelas, semua kejutan yang ada bikin novel ini sulit ditinggalkan.
Yang belum pernah membaca serial Vandaria Saga, tetap masih bisa menikmati Nedera tanpa kesusahan berarti. Sebelum masuk ke dalam kisah utamanya, ada klarifikasi singkat perihal hal yang fundamental dari semesta Vandaria. Selain itu, ada glosarium yang mau sungguh menolong khususnya bagi pembaca gres Vandaria Saga.
Secara keseluruhan, dibandingkan dengan novel-novel sebelumnya, Nedera jauh lebih lezat dibaca. Bukan sekadar sebab muatan kisahnya yang seru dan menarik, namun juga sebab gaya berkisah yang mengalir menggunakan bahasa yang baik. Tentu saja penyuntingan berperan dalam hal ini kendati sejumlah typo masih tersisa.
Seperti buku-buku serial Vandaria Saga sebelumnya, Nedera juga dilengkapi dengan peta seting lokasi yang dijalankan oleh Anton Budiono dan Rama Indra serta ilustrasi khas Vandaria Saga yang dibentuk oleh Ecky Oesjady. Yang sungguh memukau dalam bungkus novel ini merupakan desain sampul yang berkelas dengan ilustrasi pentagram karya Iksaka Banu yang ditaruh di tengah-tengah latar belakang biru tua. Sungguh berbeda, lebih spesial dari buku-buku sebelumnya.
Catatan:
Terima kasih terhadap Penerbit Dolphin dan kawan saya, Endah Sulwesi, yang sudah memamerkan peluang pada aku untuk membaca buku ini.
Catatan:
Terima kasih terhadap Penerbit Dolphin dan kawan saya, Endah Sulwesi, yang sudah memamerkan peluang pada aku untuk membaca buku ini.
