Pizza, Love, And Other Stuff That Made Me Famous
Judul Buku: Pizza, Love, and Other Stuff that Made Me Famous
Pengarang: Kathryn Williams
Penerjemah: Putra Nugroho
Penyunting: Ida Wajdi & Jason Abdul
Tebal: viii + 320 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan: 1, Juni 2013
Penerbit: Teen@Noura (Noura Books)
Sebuah santapan yang enak merupakan anugerah istimewa dari para ilahi - Walter Savage Landor
Irisan daging domba saus rosemary dengan ragout kacang putih dan bayam yang dibentuk Sophie Nicolaides mengantarkannya selaku salah satu penerima Teen Test Kitchen (TTK). Kompetisi mengolah makanan cukup umur ini yakni suatu reality show TV untuk mendapatkan bakat gres dalam dunia makanan Amerika. Selama tujuh minggu, para penerima akan mendapat pembinaan masak di National Curinary Academy (NCA), suatu institut makanan di Napa Valley, California. Setiap hari Jumat dalam tujuh ahad itu, pencapaian mereka akan dinilai untuk penetapan juara mingguan. Pada ahad ketujuh, tiga dari antara mereka akan diseleksi untuk tampil di babak simpulan yang mau diadakan setelah reality show selesai ditayangkan. Pemenang dari TTK akan mendapat beasiswa sarat dari NCA dan potensi magang di kedai makanan milik Tommy Chang, chef ternama merangkap produser TTK. Selama pembinaan di NCA, sementara acara mereka direkam, para penerima akan berada dalam pengawasan Stefan Ziegler, sous-chef esksekutif Tommy Chang di kedai makanan miliknya.
Sejatinya, Sophie memang dibesarkan di dapur. Keluarga Nicolaides membuka kedai makanan makanan tradisional Mediterania berjulukan Taverna Restorante di kawasan Georgetown, Washington, D.C. Di sanalah Sophie yang berusia enam belas tahun menghabiskan waktu setiap Sabtu malam untuk bekerja. Ia memupuk impian menjadi chef terkenal yang mempunyai kedai makanan sendiri sembari mempelajari buku-buku masak yang ditinggalkan mendiang ibunya. Alex Underhill, perjaka yang menjadi sobat karib Sophie, mengenali impian Sophie, dan merupakan yang mendorong Sophie untuk mengikuti TTK.
Ada tujuh cukup umur yang mau menjadi tentangan Sophie, tiga cewek dan empat cowok. Para cewek berisikan Shelby, Maura, Britney, dan para perjaka berisikan Stan, Mario, Dante, dan Philip. Karena berasal dari aneka macam latar belakang dan ras, Stan menyebut golongan mereka seumpama United Color of Benetton.
Sesuai nama kompetisinya, para Cheftestants -begitu para penerima itu disebut- tiba untuk unjuk kebolehan dalam memasak. Tapi mereka kerap lupa, kompetisi yang mereka ikuti yakni suatu reality show. Dan selaku reality show, produser sudah memperhitungkan pertentangan yang mau dimunculkan demi mengembangkan ketegangan kompetisi. Itulah sebabnya dikala tidak sengaja mendapatkan buku api (burn book) di loker Shelby, Sophie merasa tersinggung dan ingin menyidik kebenaran di baliknya.
Ketegangan, tentu saja, tidak selamanya menguasai Sophie, lantaran di NCA, ia berkenalan dengan Luc Renault, perjaka ganteng berdarah Prancis, putra pemilik salah satu kebun anggur terbaik di Napa Valley yang juga siswa NCA. Bersama Luc, Sophie akan melalui sejumlah momen anggun yang tidak dapat ditentukan apakah kebetulan terjadi atau sesuai skenario yang dirancang para produser. Yang jelas, Luc sungguh menawan perhatian dan bikin Sophie resah menyeleksi siapa yang lebih disukainya, Luc atau Alex.
Selama tujuh ahad pembinaan dan kompetisi di NCA, kita akan diperkenalkan dengan teknik dasar dalam mengolah makanan dan utamanya aneka macam jenis makanan para juara. Ada kerang saus saffron, remis dengan saus krim dan bawang putih, bibimbap atau nasi campur Korea, kulit piccata ayam, sandung lamur asap pedas, krim kemiri profiteroles, ikan cod berbalut miso, salmon en papilote dan juga remis dengan puree akar seledri. Selain itu ada resep yang mungkin bisa diterapkan oleh para pencinta masak yakni saus tomat ibu Sophie, irisan daging domba saus rosemary dan ragout kacang putih, lolipop ayam pedas Korea Tommy Chang, succotash animo panas Bibi Mary, spanakopita, ravioli lobster dengan saus krim air soda, dan baklava terbalik yang berisikan es krim madu, mangkuk phyllo, dan karamel pistachio.
Lalu bagaimana dengan Sophie, sosok yang dari sudut pandangnya semua dongeng dalam novel ini mengalir? Sophie menyadari, seiring pergeseran minggu, sulit sekali baginya untuk mengungguli sekali saja juara mingguan. Ia sudah mengerahkan kesanggupan bikin flatbread pizza, telur Benedict dengan Saus Hollandaise, dan Wonton Three Ways ke hadapan juri. Tapi tidak pernah dinilai selaku yang terbaik, tergolong dikala ia bikin spanakopita (pai bayam) untuk klasifikasi makanan Mediterania yang dikuasainya.
Dengan segala macam makanan yang ada di dalamnya, Pizza, Love, and Other Stuff that Made Me Famous (Piza, Cinta, dan Hal Lain yang Membuatku Terkenal) karya Kathryn Williams yakni suatu novel cukup umur yang lezat, menggiurkan, dan enak dibaca. Memang tidak ada huruf antagonis yang memanaskan suasana sehingga bikin ledakan plot, dan kendati ada persaingan, para penerima (yang biasanya berkarakter manis) cukup bisa menertibkan diri sehingga pertentangan yang timbul tidaklah menghebohkan. Tapi semua kesibukan latihan masak berikut jerih payah mengungguli juara mingguan dan posisi tiga besar bisa bikin kita seakan-akan sedang berada di ruang masak NCA dan Pressure Cooker (sebutan para penerima untuk ruangan tempat mereka menanti sebelum pengumuman) serta melebur dalam perasan takut mereka. Elemen romantis khas cukup umur yang ada sekedar menjadi pelengkap yang tidak terlampau signifikan.
Dari perspektif Sophie, Kathryn Williams menampilkan pembelajaran yang sudah sering kita dapatkan dalam karya fiksi bahwa impian atau mimpi harus diperjuangkan, dan hal itu bukan hal yang gampang. Tapi peran serta dan cinta orang-orang terdekat akan menampilkan semangat untuk menjalaninya.
Sebelum Pizza, Love, and Other Stuff that Made Me Famous, Kathryn Williams sudah mempublikasikan novel cukup umur berjudul The Debutante dan The Lost Summer. Selain novel remaja, ia juga sudah meluncurkan buku humor bertajuk Roomies: Sharing Your Home with Friends, Strangers, and Total Freaks. Menggunakan nama pena Lucy Ruggles, ia menulis novel pembiasaan film tergolong Camp Rock: The Junior.

